Kamis, 20 Mei 2010

PUBERITAS

Pengertian Pubertas
Secara etimologis Pubertas berasal dari kata Lati yang berarti “ usia kedewasaan “. Kata ini lebih mengindikasikan pada perubahan fisik dari perubahan perilaku yang terjadi ketiak individu secara seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturunan.
Hurlock berpendapat bahwa masa Pubertas adalah masa dalam rentang perkembangan ketiak anak-anak berubah dari makhluk aseksual manjadi makhluk seksual. Adapun Root berpendapat : “ masa Pubertas adalah masa suatu tahap dalam perkembangna saat terjadi kematangan alat-alat reproduksi.
Selama berabad-abad mayoritas orang primitif mengenal masa pubertas sebagai masa yang penting dalam rentang kehidupan semua individu, dan semua individu pasti merasakan masa-masa puberats. Terjadinya perubahan tubuh pada seseorang menunjukkan anak tersebut siap melangkah dari masa kanak-kanak menuju masa remaja.
Begitu anak laki-laki dan perempuan berhasil melewati ragam ujian, tantangan pada masa-masa pubertas maka mereka berhak mendapatkan gelar sebagi remaja baru, atau yang kita enal pada saat sekarang ini dengan sebutan ABG.
Sedangkan menurut oranr-orang Yunani kuno masa puber adalah masa perubahan pisik-pisik dan perilaku. Ariestoteles mengatakan : “ sebagian besar laki-laki mulai memproduksi sperma setelah usianya 14 tahun. Pada saat yang sama rambut kemaluan mulai tumbuh. Dan pada saat itu juga payudara perempuan mulai membesar , dan di tandai dengan datangnya haid untuk pertamakalinya. Sedangkan bagi laki-laki adalah mimpi basah juga untuk yang pertamakalinya.
Berkaitan dengan perubahan-perubahan prilaku maka Ariestoteles menjelaskan bahwa anak-anak perempuan yang sedang mengalami masa puber menjadi mudah marah, penuh gairah, sangat rajin. Akibatnya perkembangan dan dorongan-dorongan seksualnya akan timbul, dan memerlukan pengawasan. Pada masa ini sulit bagi mereka karena mengalami masa perubahan, dan di sinilah peran orang tua dan guru sangat membantu akan perkembangannya.

2. Ciri-Ciri masa Pubertas.
Masa puber adalah masa yang unik dan khusus di tandai oleh berbagai ciri-ciri yang tertentu, dan ciri-ciri itu adalah :
1. masa transisi dan masa tumpang tindih.
Masa puber merupakan masa transisi dan masa perubahan serta masa tumpang tindih, di katakan transisi sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa remaja. Tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis-psikologis kanak-kanaknya masih ada di milikinya, sementara ciri-ciri remaja juag di milikinya. Jadi kesimpulannya adalah masa puber itu merupakan masa-masa akhir tahun dari masa kanak-kanak dan tahun awal dari masa remaja.
2. masa yang relatif singkat
masa puber juga di namakan masa yang relatif singkat, di lihat dari beragamnya perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar fisiknya. Waktunya hanya sekitar 2 sampai 4 tahun saja, anak-anak yang masa pubernya hanya 2 tahumn di namakan anak-anak yang cepat matang. Namun anak-anaka yang masa pubernya sampai pada 4 tahun di namakan anak-anak yang lambat matang.
3. masa pubertas itu bertahap.
masa puber ini memiliki tahap yaitu :
A. tahap pra pubertas.
Tahap ini di sebut juga tahap pematangan yaitu 1-2 tahun masa kanak-kanak. Dan di anggap sebagai masa pra puber, sehingga ia tidak di sebut seorang anak-anak dan tidak pula seorang remaja. Pada masa ini ciri-ciri seks skunder sudah mulai tampak, namun organ-organ reproduksinya belum begitu berkembang.
B. tahap pubertas.
Tahap ini di sebut juga tahap matang, yaitu terjadi paeda garis pembagian abntara anak-anak dan faris remaja muda. Dan pada saat ini kematangan seksual mulai muncul, anak perempuan akan haid, dan anak laik-laki akan mimpi basah.
C. tahap pasca pubertas.
Tahap ini menyatu dengan tahun pertama atau ke dua remaja { cowok-cewek }. Pada tahap ini, ciri-ciri seks skunder sudah berkembang baik dan organ-organ seks pun sudah berkembang dengan baik.
3. penyebab masa pubertas
Penyebab terjadinya masa puber ini belum di ketahui hingga pada saat sekarang in, dan akan terus menjadi teka-teki, memang telah banyak riset yang di lakukan tentang penyebab puber ini, tetapi para ahli endokrinologi belum mampu menjelaskan keragaman masa puber dan memerlukan waktu untuk memecahkan teka-teki tersebut.
Namun berbagai medis menemukan riset bahwa sebelum anak matang secara seksual, pengeluaran hormon-hormon seksnya baik pada anak lai-laki atau anak perempuan. Jarang terjadi, akan tetapi dengan semakin meningkatnya jumlah hormon yang di keluarkan maka semakin meningkat pula organ-organ seks dan akan semakin matang.
Oleh karena itu ada 3 hal yang menjadi penyebab masa puber, yaitu peran kelenjar pituitary, peranan gonad, dan interaksi, dan ke 3 ini di namai oleh Hurlock dengan “ kondisi-kondisi yang menyebabkan perubahan masa puber “ buakn penyebabnya terjadi pubertas.
1. peran kelenjar pituitary : perannya yaitu memproduksi 2 homon. Hormon prtumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu. Sedangkan hormon yang di hasilkan yang ke 2 adalah hormon gonadotropik yaitu sebagai peransang.
2. peranan gonad : seiring pertumbuhan gonad maka bertambah besarlah organ-organ seks. Yaitu seks priemer pun menjadi matang, begitu pula dengan seks skunder tumbuhnya rambut di kemaluan.
3. interaksi antara kelenjar pituitary denagn hormon gonad. Hormon yang diproduksi oleh gonad yang telah di ransang oleh hormon gonadotrofik yang di produksi, maka di salurkan ke kelenjar pituitary, kemdian mulailah beraksi terhadap kelenjar ini . dan secara berangsur-angsur mengakibatkan penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang di produksi sehingga menjadikan proses pertumbuhan terhenti.
4. masa pubertas merupan masa fase negatif.
Bertahun-tahun yang lalu , Charlotte Buhler menamakan masa puber itu debagai fase negatif. Istilah “ fase “ di artikan sebagai periode yang berlansung singkat, sedangkan “ negatif “ di artikan bahwa sesuatu sikap individu yang mengatakn sikap “ anti “ terhadap ke hidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang.
Terdapat bukti bahwa sikap dan perilaku negatif merupakan ciri dari abgian awal masa puber dan yang terburuk dari fase negatif ini akan berakhir apabila individu secara seksualnya matang. Juga dapat di buktikan dari perilaku yang khas dari fase negatif masa puber lebih menonjol anak perempuan dari pada anak laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar