Minggu, 11 April 2010

MODEL PSIKOANALISIS, KONSEP DASAR, PROSEDUR DAN TEKNIK KONSELING

MODEL PSIKOANALISIS, KONSEP DASAR, PROSEDUR, DAN TEKNIK KONSELING

A. Konsep Dasar

1. Hakikat manusia
Freud berpendapat bahwa manusia berdasar pada sifat-sifat
• Anti rasionalisme
Rene Descartes adalah tokoh yang pertama kali meletakkan dasar teori rasional dalam wacana filsafat Modern, terutama pada kesadaran budi (akal/rasio) sebagai upaya pencapaian kebenaran (antoposentris). Menurutnya, rasio menjadi sumber dan pangkal segala pengertian, sedangkan budi memegang pimpinan dalam segala pengertian. Yang termasuk ke dalam hakikat manusia antara lain :
 Pandangan tentang manusia
• Manusia cenderung pesimistik, deterministik, mekanistik dan reduksionistik.
• Manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dari kehidupannya.
• Tingkah laku manusia
- ditujukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan insting-instingnya,
- dikendalikan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentutkan oleh faktor-faltor interpersonal dan intrapsikis.
 Pandangan tentang Kepribadian
 Tingkatan Kesadaran.
- tingkatan yang memiliki fungsi mengingat, menyadari, dan merasakan sesuatu secara sadar.
- Kesadaran ini memiliki ruang yang terbatas dan tampak pada saat individu menyadari berbagai stumulus yang ada disekitarnya.
- Tingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan perasaan yang berfungsi mengantarkan ke tingkat kesadaran.
- Bukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapi merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan waktu beberapa saat untuk menyedari sesuatu.
 Ketidaksadaran.
- Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam ketidaksadaran.
- Tingkah laku manusia sebagian besar didorong oleh perasaan dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini.
 Struktur Kepribadian.
Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id, ego dan super ego.
a. Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan sumber dari dari pada segala dorongan instinktif, khususnya seks dan agresi.
b. Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia realita.
c. Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang seharusnya saya menjadi).
 Dinamika Kepribadian.
Psikoanalisis memandang bahwa organisme manusia sebagai sistem energi yang kompleks.
1. Energi beresal dari makanan (energi fisik) yang dapat berubah menjadi energi psikis.
2. Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimana energi psikis itu didistribusikan dan digunakan oleh id, ego, dan super ego.
 Perkembangan Kepribadian.
a. Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-tahun pertama di masa kanak-kanak.
b. Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian individu telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya menghaluskan struktur dasar tersebut.
c. Perkembangan kepribadian berkenaan dengan bagaimana individu belajar dengan cara-cara baru dalam mereduksi ketegangan atau kecemasan dialami dalam kehidupannya.
d. Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber pada empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.
B. Prosedur dan Teknik Konseling.
1. Asosiasi bebas.
Yaitu mengupayakan klien untuk menjernihkan atau mengikis alam pikirannya dari alam pengalaman dan pemikiran sehari-hari sekarang, sehingga klien mudah mengungkapkan pengalaman masa lalunya. Klien diminta mengutarakan apa saja yang terlintas dalam pikirannya. Tujuan teknik ini adalah agar klien mengungkapkan pengalaman masa lalu dan menghentikan emosi-emosi yang berhubungan dengan pengalaman traumatik masa lalu. Hal ini disebut juga katarsis.
2. Analisis mimpi.
Klien diminta untuk mengungkapkan tentang berbagai kejadian dalam mimpinya dan konselor berusaha untuk menganalisisnya. Teknik ini digunakan untuk menilik masalah-masalah yang belum terpecahkan. Proses terjadinya mimpi adalah karena pada waktu tidur pertahanan ego menjadi lemah dan kompleks yang terdesak pun muncul ke permukaan. Menurut Freud, mimpi ini ditafsirkan sebagai jalan raya mengekspresikan keinginan-keinginan dan kecemasan yang tak disadari.
3. Interpretasi, yaitu mengungkap apa yang terkandung di balik apa yang dikatakan klien, baik dalam asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan transferensi klien. Konselor menetapkan, menjelaskan dan bahkan mengajar klien tentang makna perilaku yang termanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resitensi dan transferensi.
4. Analisis resistensi; resistensi berati penolakan, analisis resistensi ditujukan untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya penolakannya (resistensi). Konselor meminta perhatian klien untuk menafsirkan resistensi
5. Analisis transferensi. Transferensi adalah mengalihkan, bisa berupa perasaan dan harapan masa lalu. Dalam hal ini, klien diupayakan untuk menghidupkan kembali pengalaman dan konflik masa lalu terkait dengan cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan yang oleh klien dibawa ke masa sekarang dan dilemparkan ke konselor. Biasanya klien bisa membenci atau mencintai konselor. Konselor menggunakan sifat-sifat netral, objektif, anonim, dan pasif agar bisa terungkap tranferensi tersebut.

Reference
• http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-behavioral/.
• http://bintangnyabintang.blogspot.com/2009/11/pendekatan-konseling-psikoanalisis.html.
• http://www.dunia-bk.co.cc/konseling-psikoanalisis/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar